LamBang Aqua

LamBang Aqua

Selasa, 29 Juni 2010

Analisis

ANALISA

Nilai Ekuitas Makanan dan Minuman

Berdasarkan perhitungan Discounted Cash Flow maka pendapatan nilai ekuitas untuk masing-masing perusahaan, yaitu :

Nama Perusahaan

Nilai Ekuitas (dalam Rupiah)

Jumlah Saham (dalam Lembar)

PT. AQUA

539,290,464,951

297.360.000

PT. MAYORA

864,210,738,979

1.310.000.000

Nilai ekuitas sama dengan laba (rugi bersih) ditambah penyusutan ditambah penambahan (jika diarus kas bersih untuk ekuitas bernilai negatip), sedangkan pengurangan (jika diarus kas bersih untuk ekuitas bernilai positip) aktiva tetap, modal kerja, dan hutang jangka panjang, sehingga mendapat nilai arus kas bersih bernilai ekuitas.

PT AQUA dan PT MAYORA adalah perusahaan yang berada pada posisi overvalue , maksudnya jika harga saham lebih besar dari harga wajar saham atau nilai yang sebenarnya. Jika harga saham berada dalam posisi overvalue, maka para investor dapat mengambil keputusan untuk menjual sahamnya, dimana untuk mengetahui nilai saham, harga wajar saham tersebut dibandingkan harga saham.

PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPI

PT AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini AQUA memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1998, AQUA (yang berada di bawah naungan PT Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.

Lokasi Sumber Mata Air AQUA

Brastagi
Lampung (Jabung dan Umbul Cancau)
Mekarsari (Kubang)
Subang (Cipondoh)
Wonosobo (Mangli)
Klaten (Sigedang)
Pandaan
Kebon Candi
Mambal
Menado (Airmadidi)

Sejarah PT. Danone AQUA

1973
PT AQUA Golden Mississippi didirikan sebagai pioner perusahaan air minum mineral pertama di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi.

1974
Produksi pertama AQUA diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dari pabrik di Bekasi. Harga per botol adalah Rp.75,-

1984
Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan di Jawa Timur, sebagai upaya agar lebih mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut.

1985
Pengembangan produk AQUA dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk AQUA menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.

1993
Menyelenggarakan program AQUA Peduli (AQUA Cares), sebagai langkah pendauran ulang botol plastik AQUA menjadi materi plastik yang bisa dapat digunakan kembali.

1995
AQUA menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi., sehingga proses produksi menjadi lebih higienis

1998
Penyatuan AQUA dan grup DANONE pada tanggal 4 September 1998. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia.

2000
Bertepatan dengan pergantian milenium, AQUA meluncurkan produk berlabel Danone-AQUA.

2001
DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 %, sehingga DANONE kemudian menjadi pemegang saham mayoritas AQUA Group. AQUA menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001.

2002
Banjir besar yang melanda Jakarta pada awal tahun menggerakkan perusahaan untuk membantu masyarakat dan juga para karyawan AQUA sendiri yang terkena musibah tersebut. AQUA menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award. Mulai diberlakukannya Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 - 2004] pada 1 Juni 2002.

2003
Perluasan kegiatan produksi AQUA Group ditindaklanjuti melalui peresmian sebuah pabrik baru di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses kerja perusahaan melalui penerapan SAP (System Application and Products for Data Processing) dan HRIS (Human Resources Information System).

2004
Peluncuran logo baru AQUA. AQUA menghadirkan kemurnian alam baik dari sisi isi maupun penampilan luarnya. AQUA meluncurkan varian baru AQUA Splash of Fruit, jenis air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango. Peluncuran produk ini memperkuat posisi AQUA sebagai produsen minuman.

2005
DANONE membantu korban tsunami di ACEH. Pada tanggal 27 September, AQUA memproduksi MIZONE, minuman bernutrisi yang merupakan produk dari DANONE. MIZONE hadir dengan dua rasa, orange lime dan passion fruit.

Kelebihan PT. Danone AQUA :

  • PT. Danone AQUA memiliki salah satu program kemanusiaan dalam membantu masyarakat-masyarakat pada daerah-daerah yang kesulitan dalam mendapatkan air bersih, terutama air untuk di konsumsi sehari-hari.

Kekurangan PT. Danone AQUA :

  • hanya terdapat sedikit kekurangan, terutama dalam bidang pemasaran produk, yang dimana masih terdapat banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, contohnya : AQUA botol banyak yang dipalsukan (banyak air yang dipasarkan telah di isi dengan air yang tidak steril dengan cara menyuntikannya kedalam setiap botol).

Penjualan mencapai 2.5 juta liter pada tahun 1980

Perusahaan keluarga relatif kecil dengan tiga lapis manajemen : pelaksana (delapan pimpinan), manajerial (23 manajer) dan pengawasan (80 pengawas dan petugas lapangan). Total Quality Control (TQC) telah ditrapkan pada seluruh organisasi. Setiap unitada satu Satu Komite Kelompok Pengawasan Mutu tidak resmi (GQC) untuk menyempurnakan operasi.

Di tahun 1990 PT. AQUA Golden Mississippi telah membuat Initial Public Offering IPO sebanyak satu juta lembar saham, senilai sekitar 17% total saham. Dengan nilai par 1000 rupiah per saham telah ditawarkan pada harga awal Rp. 7.500,- per saham. Tirto menahan kepemilikan sekitar 42% saham sedang PT. Wirabuana Intrent, distributor tunggal AQUA di Indonesia, memegang sisa 42%. Ada kegiatan spekulasi yang meningkat dalam pasar saham AQUA selama enam bulan yang pertama semenjak ditawarkan , mencapai ketinggian Rp. 15.000,- pada bulan July 1990. Pada paruh 1992, saham AQUA mapan di Rp. 8.300,- dan sangat jarang diperdagangkan, membuat AQUA digunjingkan sebagai saham yang paling tidak aktif di bursa efek Jakarta. Setahun kemudian saham-saham AQUA telah jatuh menjadi Rp. 4.500,-.

Tahun 1997, akibat terjadinya krisis moneter, PT Aqua mencatat pertumbuhan dibawah 30%. Hal itu disebabkan perusahaan hanya menghasilkan laba bersih sebesar Rp 7.8 milyar atau turun sebesar 25% dibandingkan dengan tahun 1996. Selain itu, pendapatan perusahaan juga turun sebesar 23% dari Rp 220.8 milyar menjadi Rp 179.4 milyar di tahun 1996 (Financial Highlight Aqua, 1997).

tahun 2006 lalu meraup laba sebesar Rp 170,9 miliar atau naik 183 persen dari tahun sebelumnya yang meraih laba sekitar Rp 93,53 miliar. Padahal, pada tahun 2006 lalu, harga berbagai jenis makanan dan minuman yang diproduksi perusahaan ini sebagian besar tidak naik.
Sementara, untuk hal perolehan laba bersih, PT Mayora mencapai peningkatan sebesar 104,62 persen dari Rp 45,73 miliar di tahun 2005 menjadi Rp 93,58 miliar di tahun 2006.

PT Mayora Indah Tbk (IDX: MYOR) atau Mayora Group adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 Juli 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT Unita Branindo sebanyak 32,93%.

Grup Mayora memproduksi beberapa lini produk, yakni:

Mayora Indah Jenis Publik (IDX: MYOR) Industri Produk konsumen, industri makanan dan minuman olahan Didirikan Jakarta, Indonesia
17 Februari 1977 Kantor pusat Kantor Pusat di Jakarta, Indonesia
Pabrik di Tangerang, Bekasi, dan Surabaya

Tokoh penting :

Direktur Pelaksana
Ongkie Tedjasurja
Direktur Utama
Gunawan Atmadja
Komisaris Utama
Jogi Hendra Atmadja

Produk Biskuit, permen, wafer, coklat, sereal, kopi, mi instan

Pendapatan 1,7 triliun IDR (+23.08%) (2005)[1] Laba operasional 93,5 miliar IDR (-28.40%) (2005) Laba bersih 45,7 miliar IDR (-46.27%) (2005) .

Ada obrolan dengan teman mengenai bisnis yang belum sempat saya tulis, siang ini semoga bisa selesai aku menulisnya. Intinya mengenai strategi menjadi manusia yang sejahtera dan barakah dalam waktu 3 tahun ke depan, inilah proyeksi bisnis dan investasi yang akan aku jalani.

Pertama aku ingin investasi di emas, sedang menghitung di antara qirad dan metode berkebun emas mana yang lebih menguntungkan. Kalau kebunemas.com kita bisa beli emas menggunakan uang bank, dan hasil akhirnya bisa 150% dari modal yang ditanam. Hasil ini lebih besar 50% apabila kita beli dan simpan sendiri emasnya.

Sementara untuk qirad dinar emas pertumbuhan pertahunnya mencapai 6-12 persen, kalau diproyeksikan ke Rupiah bisa sekitar 40-60% karena nilai dinar umumnya selalu lebih tinggi kalau dikonversi ke rupiah.

Sambil berinvestasi, saya juga akan merintis bisnis agen gas dan air galon Aqua. Kedua bisnis ini dipilih karena repeat ordernya jelas, untuk aqua gallon satu keluarga minimal 2 gallon dalam satu minggu, untuk gas minimal 1 kali dalam sebulan. Dengan melayani lebih banyak orang/keluarga maka putaran keuntungan diproyeksikan bisa menutupi beban tetap dan masih surplus.

Setelah modal cukup, maka take over bisnis yang sudah jalan, saat ini yang sedang aku lirik adalah minimarket Alfamart atau Indomart, kemudian mendirikan PT yang menaungi bisnis minimarket yang aku take over tersebut sehingga pembukuannya bersih dan bankable. Setelah itu langsung investasi di property untuk mendapatkan cashflow bulanan dan capital gain. Proyeksi aku pada tahun 2012 aku sudah takeover 5 minimarket dengan keuntungan bersih Rp 100 juta per bulan dan memiliki 5 property sewaan dengan cashflow bersih Rp 2 juta per bulan. Amiin ya Rabbal Alamiin.

Jadi langkah yang aku tempuh sekarang adalah belajar sebanyak banyaknya mengenai bisnis, investasi emas dan property sehingga pada saatnya nanti segala sesuatunya sudah siap. Ingat pepatah apabila murid telah siap maka guru akan datang sendiri, dan itu sudah sangat sering saya buktikan dalam menjalani hidup ini.

Diferiensi/Positioning Minuman Aqua

Diferesiansi produk aqua .


AQUA memegang lebih dari 62% pasar air kemasan di Indonesia, negara dengan penduduk terpadat ke lima di dunia. Ada beberapa kemudahan untuk masuk pada industri air kemasan yaitu teknologi air kemasan tidak sulit dan kebutuhan modal juga tidak terlalu banyak. Pemasaran memberikan kelebihan kompetitif yang utama di antara produsen air kemasan. Distribusi dan iklan yang efektif untuk membedakan dan menghasilkan loyalitas merek adalah kunci keberhasilannya.

Diferensiasi adalah tujuan pertama Tirto. Pada cara pemasaran yang cerdas, dia menyebut produknya AQUA (bahasa latin untuk “air”). Orang-orang asing di Indonesia, sebagai pasar sasaran awal, bisa paham apa maksud kata tersebut. Lebih dari 300 bahasa yang diucapkan di Indonesia dan sensitivitas etnis sangatlah penting. Pemilihan istilah Latin adalah netral, dan tidak menguntungkan kelompok etnis tertentu. Sebagai bonus, AQUA adalah kata yang mudah diucapkan bagi penutur bahasa manapun.

Strategi pemasaran awal tidak ditujukan di Indonesia. Tirto bertujuan membentuk sebuah pasar kecil yang menyediakan air minum dan es bagi orang-orang asing di Jakarta. Sangat mengejutkan, tes pemasaranAQUA di terminal-terminal bus besar di Jakarta dan sepanjang jalan pantura Jawa mengungkapkan bahwa orang-orang Indonesia memiliki kemauan untuk membeli air kemasan botol. Berita tentang AQUAmenyebar dari kota-kota besar ke desa-desa kecil di pedalaman. Tetapi harapan konsumen harus dipertimbangkan. Meskipun AQUA mengandung bahan-bahan yang sehat, itu pada dasarnya bukanlah apa-apa kecuali hanya air dalam kemasan botol. Itu bukan karbonasi atau rasa. Akan tetapi, sejak awal AQUA umumnya diebut “Air Mineral AQUA“. Orang-orang Indoneia tidak tahu apa yang diharapkan. Pada sampel promosi penjualan awalnya AQUA diberikan kepada para pengunjung bioskop. Tirto mendengar seorang perempuan tua mengatakan “Bagaimana ini bisa tidak memiliki rasa ? Ini hanya air biasa. AQUA perlu citra yang lebih baik daripada sekedar “air biasa.”
Untuk mengkilapkan citra AQUA Tirto mencoba sloga bersih, bening, dan bebas bakteri untuk empat tahun yang pertama. Penjualan masih berkisar di bawah dua juta liter per tahun. Pada tahun 1979 Tirto mengubah slogan tersebut secara permanen menjadi air sehat setiap saat, pendekatan yang lebih klinis. Ini berhasil. Slogan yang baru, bersama dengan pengenalan wadah plastik yang baru pula, menekan penjualan AQUA menjadi lebih dari 12 juta liter pada tahun 1983.
AQUA menggunakan semua media untuk iklan. Bus, taksi, TV, radio, surat kabar, dan majalah membawa logo dan slogan AQUA berwarna biru yang berbeda. Dalam menjaga image yang sehat dan kuat ini, AQUAsecara aktif mendukung event-event atletik internasional seperti olahraga lintasan dan lapangan, mendaki gunung, angkat berat. Pada maraton populer dan lari 10.000 meter truk-truk AQUA memberikan shower air bersih kepada para pelari yang lelah.

Layanan adalah sangat penting dalam bisnis air. Ada pusat-pusat distribusi AQUA di seluruh Indonesia yang dioperasikan oleh PT Wirabuana Intren, distribusi tunggal produk AQUA. Truk-truk AQUA yang ada di mana-mana memastikan pengiriman ke outlet-outlet eceran dan perusahaan-perusahaan yang menyediakan dispenser air AQUA untuk para pekerjanya. Maskapai penerbangan yang utama seperti Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional Indonesia, menawarkanAQUA kepada para penumpangnya. Para penumpang ini membutuhkan layanan yang dapat dipercaya.
AQUA kemudian memperluas kegiatan pemasarannya hingga ke pulau-pulau terluar Indonesia. Untuk mengurangi biaya transportasi, berbagai fasilitas produksi yang dioperasikan oleh pemberi lisensi yang memproduksi air pada spesifikasi AQUA telah dibuka baru-baru ini di Manado, Sulawesi Utara, dan Medan, Sumatra Utara. Meski demikian, hampir dua pertiga penjualan AQUA masih di seputar daerah Jakarta, dengan disuplai oleh 5 fasilitas produksi yang berlokasi di Jawa Barat yang mewakili 65% jumlah total kapasitas AQUA .
AQUA Group sekarang adalah perusahaan air minum kemasan terbesar di wilayah Asia-Pasifik, yang menjual 300 juga liter air botol pada tahun 1992. Memulai bukanlah hal yang mudah. Pada awalnya, banyak yang menertawakan gagasan bahwa Indonesia akan membeli air minum semua, dimana satu liter air dengan harga yang sama dengan satu liter bensin. Para pengejek berkelakar bahwa menjual air kepada orang-orang Indonesia dengan iklim hutan hujan tropis seperti halnya menjual balok-balok es kepada orang-orang Eskimo. Tetapi Tirto tetap menjalankan gagasan tersebut. Sekarang koran-koran menyebut Tirto sebagai Raja Air. Pabrik-pabrik pemrosesan milik AQUA Group secara keseluruhan memiliki kapasitas produksi lebih dari 485 juta liter air per tahun, dan mengekspor AQUA ke Singapura, Malaysia, Filipina, dan Australia.

Produksi dan Distribusi
Dalam iklannya, AQUA menekankan sumber mata air dan proses produksi. Sumber-sumber mata air AQUA adalah “sumber mata air yang benar-benar mengalir”, bukan air bawah tanah yang dipompa ke permukaan. Merk air kemasan lain yang diproduksi oleh AQUA Grup menggunakan air yang dipompa, namun tidak menggunakan nama AQUA. Beberapa truk yang dilengkapi dengan tangki baja bermuatan 10.000 liter mengangkut air ke pabrik pemrosesan. Disana, air dimurnikan. Tidak ada bahan kimia, mineral, atau penambah rasa yang ditambahkan. Setelah pemrosesan,AQUA dikemas dalam kontainer skala besar untuk penjualan secara eceran atau untuk ekspor. Di Jakarta, AQUA mengirimkan air bersih untuk memenuhi kapal-kapal perang dengan menggunakan truk tangki baja yang dimiliki.
Kontrol kualitas sangatlah penting pada AQUA perusahaan memiliki laboratorium modern untuk menguji produknya dan staf peneliti yang tinggal di dalam perusahaan, ahli mikrobiologi, dan ahli kimia. Bahkan untuk memenuhi standar air kemasan, AQUA telah diakui oleh PBB, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika, Agen Perlindungan Lingkungan Amerika, dan Asosiasi Air Kemasan Internasional.

Pada tahun 1991, pegawai kesehatan di Jawa Timur melaporkan bahwa telah ditemukan mikroorganisme di beberapa merek air minum kemasan yang dijual di Surabaya yang telah memenuhi standar aman air. Salah satunya adalah AQUA. Bahkan, setumpuk AQUA memancarkan bau busuk klorin. AQUA segera mengambil langkah untuk memastikan bahwa standar keamanan telah dipenuhi oleh seluruh pabriknya.
Untuk menetralisir publisitas yang terlanjur buruk mengenai kontaminasiAQUA botol di Jawa Timur, perusahaan mengintensifkan kebijakan “transparansi” yang berkaitan dengan kunjungan ke fasilitas-fasilitas produksi. Arus perhatian pejabat pemerintah dan perwakilan dari kelompok-kelompok pemerhati yang hampir terus menerus mengunjungi fasilitas-fasilitas AQUA sepanjang tahun.
Kendali kualitas hilir sangat penting. Selain toko-toko yang menjual produknya secara eceran, AQUA juga dijual oleh para pedagang kaki lima yang menjual rokok, minuman ringan, makanan ringan, dan kadang bensin untuk sepeda motor. Seringnya, tempat-tempat penjualan seperti itu tidak dapat menjaga produk AQUA dari sinar langsung matahari, debu, dan bau busuk yang menyengat yang dapat berdampak pada air minum kemasan di luar kontainer. Meski kontainer PET yang digunakan AQUA adalah kontainer non-kaca terbaik yang tersedia, namun tetap saja dapat ditembus air dalam kondisi/derajat tertentu. Penanganan dan penyimpanan yang tepat adalah harus untuk menghindari kerusakan produk. AQUA dan agen pemasarannya, PT Wirabuana Intrent, menyediakan pelatihan dan pengecekan lapangan untuk memastikan bahwa para pedagang asongan mencegah terjadinya kontaminasi.
AQUA memiliki penelitian ynag aktif dan usaha pengembangan yang mencari bahan-bahan pengemasan dan cara-cara yang baru untuk menarik konsumen. Teknologi canggihnya dalam pembuatan kontainer, menjadikannya mampu bersaing karena pengemasan air minum kemasan mewakili antara 40% dan 70% dari biaya produksi, tergantung produknya. Banyak kantor-kantor di Indonesia yang bergantung pada dispenser air elektrik AQUA yang memilki tanda biru untuk air dingin dan tanda merah untuk air panas untuk membuat kopi atau teh. Spray AQUAadalah produk baru yang dikembangkan dengan usaha joint venturedengan perusahaan air mineral Vittel dari Perancis. Untuk memperbanyak variasi merek produknya, AQUA membuat kesepakatan pemasaran dengan PT Unilever Indonesia, dimana AQUA akan memasarkan paket kemasan individu dari produk Lipton Ice Tea rasa lemon. AQUA baru-baru ini mengembangkan sebuah merek minuman kesehatan yang baru untuk mengambil keuntungan dari kegemaran fitness yang sedang merebak di Asia Tenggara.

Harapan Masa Depan
Ketika Tirto Utomo mempertimbangkan masa depan, dia mempertimbangkan kesempatan-kesempatan dan ancaman-ancaman atas bisnis air kemasannya. Rahasia keberhasilan AQUA adalah kemampuannya untuk tumbuh dengan cepat untuk menciptakan kebutuhan yang mem-booming atas air dalam kemasan di Indonesia dan kemudian memenuhi kebutuhan tersebut. Berdasakan per kapita,

orang-orang Indonesia mengkonsumsi kurang dari satu liter air dalam kemasan setiap tahunnya. Ini bisa dibandingkan dengan 40 liter per tahun di antara orang-orang Amerika dan 60 liter per tahun untuk orang-orang Eropa. Terlihat masih ada banyak ruang untuk tumbuh dan berkembang, baik di Indonesia di sebagian daerah Asia-Pasifik.
Di samping itu, Tirto tahu bahwa Asia Tenggara merupakan daerah yang berubah-ubah. Pergolakan sosial, politik, dan ekonomi adalah hal yang umum. Sepuluh tahun terakhir adalah masa-masa booming ekonomi di Indonesia. Apakah ini akan berlanjut ? Bisakah AQUA terus melakukan ekspor ke seluruh daerah ? Apakah pesaing, baik dalam negeri maupun luar negeri, bisa behasil dalam berbagi pasar tersebut ?
Masalah yang lebih penting bagi Tirto adalah konsentrasi penjualanAQUA di daerah Jakarta. Apakah ini memunculkan suatu masalah ? Bagaimana jika pesaing dan kekuatan-kekuatan lain menyebabkan penjualan AQUA di Jakarta menurun ? Jakarta adalah pasar yang sangat besar, tetapi Jakarta juga merupakan rumah bagi kelas intelektual menengah yang tumbuh di Indonesia. Kelompok lingkungan yang sudah ada mengeluh dengan masalah sampah yang disebabkan oleh wadah-wadah kosong AQUA.
Berbagai surat kabar melaporkan bahwa salah satu otoritas air minum negara (PDAM Jaya) di Jakarta memiliki rencana awal untuk membangun usaha patungan (joint venture) dengan perusahaan-perusahaan air kemasan swasta. Gagasan tersebut adalah agar PDAM Jaya menyalurkan air minum yang diproduksi ke perusahaan swasta untuk dikemas dan didistribusikan ke outlet-outlet eceran. Manajer Direktur PDAM Jaya melaporkan bahwa air yang dipasarkan berdasarkan kesepakatan semacam itu akan jauh lebih murah daripada merek-merek air kemasan yang sekarang ini ada.
Hotel kelas satu di Jakarta sekarang mengoperasikan sistem air bersih mereka sendiri sehingga para tamu bisa minum air keran. Pengembang perumahan dan kompleks perkantoran secara rutin memasukkan bangunan pengolahan air dalam proyek-proyek mereka. Pada komplek perumahan dan perkantoran baru yang sangat besar yang terletak di kota Jakarta yang dulunya disebut Bandara Kemayoran, tiap-tiap kantor dan tempat tinggal memiliki air minum yang di alirkan melalui pipa.
Sumber air di daerah Jakarta adalah berlimpah tetapi tidak tak terbatas. Skema air bawah tanah menurun sebagai akibat dari penggunaan air oleh penduduk yang tumbuh dengan cepat dan pengembangan-pengembangan industri. Penduduk dataran tinggi Jawa Barat di sebalah selatan Jakarta telah mulai komplain bahwa sumber mata air yang digunakan oleh para petani dari generasi ke generasi dibeli oleh perusahaan-perusahaan air dan dipagar, sehingga menghalangi akses publik.
Usaha-usaha untuk membuat variasi dengan memperkenalkan Lipton Ice Tea yang menjauh dari air kemasan, ceruk pasar yang dikuasai AQUA,terhadap persaingan langsung dalam industri soft drink yang didominasi oleh bebagai saingan seperti Coca Cola dan minuman teh dalam kemasan botol. Apakah AQUA memiliki sumber daya untuk bisa berhasil dalam persaingan industri ini ?
Dibutuhkan waktu selama 20 tahun bagi Tirto untuk membangun perusahaan ini menjadi kelas dunia. Apa yang perlu dilakukan untuk menjaga AQUA agar tetap di atas/puncak ?

Pelaku usaha di Indonesia harus berani menciptakan diferensiasi dan memahami keinginan pasar. Di lain sisi, pemerintah melakukan pembenahan di seluruh aspek menyusul pemberlakuan perdagangan bebas.Founder and CEO Markplus Inc., Hermawan Kartajaya mengatakan, tahun 2010 merupakan awal dekade kedua dari milenium III yang akan berlangsung hingga 2019. Menurut dia, pada masa ini, negara-negara berkembang, negara selatan, dan negara timur akan mulai bangkit mengejar ketertinggalan dari negara maju.

"Tahun 2010 menjadi tahun new wave, langit akan lebih merah, tapi apa pun bisa terjadi sehingga harus siap dengan semua perubahan," kata Hermawan dalam pertemuan dengan jajaran pimpinan Pikiran Rakyat di Aula Pikiran Rakyat, Jln. Asia Afrika, Bandung, Rabu (3/2).Menurut Hermawan, dalam kondisi new wave itu, Indonesia yang akan menjadi motor kemajuan Asia bersama India dan Cina, harus memahami konsep pemasaran. Pemasaran yang ia maksud bukan sekadar promosi dan diskon, melainkan pada pemasaran tahap kedua yang memperhatikan pemasaran horizontal.

"Saat ini, konsep dunia tidak lagi vertikal. Jika kita ingin bertahan, kita harus melakukan horizontal marketing. Kita harus menyesuaikan keadaan dan memahami keadaan yang selama ini tak terucapkan, tetapi memengaruhi," ucapnya.Hermawan memaparkan, ada tiga hal yang harus menjadi dasar pemahaman itu, yakni youth (kaum muda), women (wanita), dan natizen (komuni-tos/blogger). "Anak muda karena merekalah main leader. Jika ingin menguasai pasar, pe-ganglah wanita karena mereka selalu berpikir untuk keluarga dan teman. Terakhir, blogger atau komunitas," ujarnya.

"Kita tidak mungkin berbicara soal harga murah. Tapi, jika kita bisa memahami ketiga hal itu dengan baik dan berani menciptakan diferensiasi, kita tidak perlu takut dengan Cina. Kita harus mau repot dan melayani komunitas kecil," ujarnya.Direktur Utama Pikiran Rakyat H. Syafik Umar mengungkapkan, perubahan juga dialami industri media. Media juga harus melakukan penyesuaian dengan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, saatnya seluruh pelaku usaha di Indonesia mempersiapkan diri mengembangkan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki."Pengusaha kita jangan terus mengeluh, tapi berupaya untuk terus kreatif," ucapnya. (A-188)**